Selasa, 17 Mei 2011

Pembahasan Kitab Aqidatul Awwam 01

“Sesungguhnya, Allah dan para malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Wahai orang-orang yang beriman, bersholawatlah kalian untuk Nabi dan sampaikanlah salam penghormatan kepadanya”. (QS al-Ahzab, 33:56)

مَنْ صَلَّيَ عَلَيَّ صَلاَ ةً صَلَّى ا اللهُ عَلَيْهِ بِهَا عَشْرًا (رواه مسلم عن عبد ا الله بن عمرو بن ا لعا ص)
Nabi Muhammad SAW bersabda, “Barangsiapa membaca shalawat kepadaku satu kali, maka Allah menurunkan sepuluh rahmat kepadanya.” (HR. Imam Muslim dari ‘Abdullah bin ‘Amr bin ‘Ash r.a)


NADZOM 01
أَ بْدَ أُ بِاسْمِ ا اللهِ و الرَّ حْمَنِ     وَ بِا لرَّ حِيْمِ دَا ئِمِ ا ْلإِ حْسَا نِ
“Aku memulai penulisan nadzhom ini dengan asma’ Allah yang Maha Pengasih – dan dengan yang Maha Penyayang yang selalu menganugerahkan kebajikan”.

Penjelasan :
Yakni aku (Syekh Ahmad Al Marzuki) memulai dalam penyusunan kitab nazhom ini dengan memohon pertolongan kepada Allah SWT. 

Firman Allah Ta’ala :                      سَبِّحِ ا سْمَ رَ بِّكَ

“Sucikanlah nama Tuhanmu…” (QS. Al A’la : 1)

Makna Ar Rahman adalah zat yang Agung kebaikan-Nya dan terus menerus anugerah-Nya (nikmatnya). Dan makna Ar Rohim adalah zat yang menahan setiap kemiskinnan dan  yang tidak membebani sesuatu tanpa kemampuan melaksanakannya. (Imam as Suyuthy)

Syekh al showy  berkata, Ar Rahman adalah zat pemberi nikmat dengan sebanyak-banyaknya nikmat, baik jumlah maupun caranya. Ar Rahim adalah Zat pemberi nikmat dengan beberapa lembutnya nikmat, baik jumlah maupun caranya, nikmat-nikmat yang lembut merupakan percabangan dari nikmat yang pokok  yaitu nikmat yang agung seperti nikmat iman, ilmu, ma’rifat, taufiq, sehat mendengar dan melihat.

Syekh Ahmad Malawy berkata, lafadz Ar Rahman itu lebih luas maknanya dari pada Ar Rahim, karena kelebihan salah satu dari dua hal yang bersesuaian dalam bentuk dan macamnya menunjukkan pada berlebihnya makna. Dan keluasan makna itu diambil dari perhitungan jumlah yakni bilangan, karena Rahman itu merata untuk orang mu’min dan orang kafir dan Rahim itu tidak diperuntukkan untuk orang kafir.

Syekh al Baidhowy mengklasifikasikan nikmat menjadi 2 jenis yaitu nikmat duniawi dan nikmat ukhrowi

Ucapan nazhim (Syekh Ahmad Al Marzuki) Daimil Ihsani artinya zat yang terus-menerus memberikan nikmat tanpa terputus, ini sebagai penyempurna bait.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar